Sabtu, November 9

Iran dan Rusia mendesak penggunaan kapasitas maksimal untuk mengakhiri pembantaian Israel di Gaza

Iran dan Rusia harus sepenuhnya memanfaatkan kapasitas mereka untuk segera mengakhiri serangan Israel terhadap warga Palestina yang tidak berdaya di Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung, kata wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik.

Ali Bagheri Kani menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexander Venediktov di Moskow pada hari Jumat ketika rezim Israel melanjutkan serangan brutalnya terhadap orang-orang yang tidak berdaya di Gaza selama 21 hari berturut-turut.

Pejabat keamanan Rusia mengatakan Amerika Serikat adalah penyebab utama situasi mengkhawatirkan yang sedang berlangsung di Palestina.

Venediktov menambahkan bahwa AS berupaya menimbulkan krisis di kawasan Asia Barat dengan menciptakan pusat ketegangan. Dia mengatakan kelangsungan hidup Amerika bergantung pada perolehan keuntungan material dari krisis yang berkembang, dan mengatakan bahwa para penguasa Gedung Putih tidak tertarik untuk meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional.

Pada tanggal 7 Oktober, kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi terbesarnya terhadap Israel selama bertahun-tahun dalam serangan mendadak, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina.

Sejak itu, Israel terus melakukan pemboman tanpa henti terhadap Gaza. Korban tewas di Gaza sejak dimulainya serangan Israel telah mencapai 7.326 orang, termasuk 3.038 anak-anak dan 1.726 perempuan. Sekitar 18.967 warga Palestina juga terluka.

Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat wilayah yang terkepung itu mengalami krisis kemanusiaan.

Venediktov secara resmi mengundang Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Akbar Ahmadian mengunjungi Moskow untuk membahas isu-isu terkini bersama, regional dan internasional.

Bagheri Kani melakukan perjalanan ke Moskow pada hari Kamis atas undangan rekannya dari Rusia untuk bertukar pandangan tentang perang Israel di Gaza.

Dia mengadakan pembicaraan dengan Mousa Abu Marzouk, anggota biro politik Hamas, di Moskow.

[presstv]