Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan mereka telah menyerang dua pos militer Israel di bagian utara wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas agresi rezim sebelumnya di Lebanon Selatan yang menyebabkan tiga pejuangnya tewas.

“Setelah tiga saudara kita mati syahid sore ini akibat serangan Israel terhadap kota-kota dan desa-desa di Lebanon, kelompok-kelompok Perlawanan Islam telah melakukan respons sederhana ini sebagai balasannya,” kata salah satu sumber dari pihak Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Jaringan televisi Al-Manar.
Pernyataan itu menambahkan bahwa tanggapan Hizbullah menargetkan barak Braniat – pusat komando Brigade Galilea – dan barak Avivim – pusat komando Brigade Barat – menggunakan peluru kendali dan mortir, sehingga menyebabkan serangan dahsyat.
Hizbullah telah mengidentifikasi para martirnya sebagai Housam Mohammad Ibrahim, Ali Raef Ftouni, dan Ali Hasan Hodroj.
Para pengamat mengatakan gerakan perlawanan sengaja menyebut serangan balasan sebagai “respon awal” untuk memperingatkan Tel Aviv akan serangan balasan lebih lanjut.
Dikutip Reuters, militer Israel mengaku telah merespons sejumlah serangan dari Lebanon ke wilayah pendudukan.
Hizbullah telah melawan dua tindakan agresi Israel terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer rezim Tel Aviv mundur secara memalukan dalam kedua kasus tersebut.
Gerakan perlawanan telah berjanji untuk dengan tegas membela Lebanon jika terjadi perang yang dilakukan Israel.
[Presstv]